Jakarta 7 April 2019. Salah satu komitmen pada diskusi Kerasulan Kitab Suci ( KKS) Lingkungan RK Sanjaya Paroki Cilangkap dalam ANP/APP 2019 adalah komitmen utk mewujudkan cintanya kepada gereja dengan mencintai lingkungannya – baik lingkungan hidup maupun lingkungan sosial.
Untuk cinta lingkungan hidup, Sabtu 7/4 lalu komitmen itu mulai diwujudkan. Mereka bergotong royong bersama untuk mempercantik dan menghijaukan sudut-sudut area gereja. Kali ini dipilihnya lahan samping Kapel Kapal St Petrus dengan menanam rumput “kucai” dan menempatkan aneka anggrek serta tanaman hias lainnya di dalam pot.
Mereka juga berkreasi liar, namun tetap spiritual. Sebagai contoh, pada tembok pagar pembatas lahan gereja dengan tanah Bapak Edi Tampi mereka tanam /dibuatnya 3 salib berjejer bak gambaran salib di gunung Golgota. Salib-salib itu adalah tanaman anggrek dan kembang wijaya kusuma yang digantung/ditanam dengan media tanam cocopit . Jadilah salib anggrek dan salib wijaya kusuma yang alami dan kelihatan aneh.
Bertepatan pula bahwa ada /dibuat dibawah altar GAD 7 ilustrasi ukiran kayu kembang wijaya kusuma. Satu di tengah2 untuk menempatkan relikwi hati St Yohanes Maria Vianney – santo pelindung Paroki Cilangkap dan masing-masing 3 mengapit kiri-kanan relikwi.
Keindahan yg maknawi dan spiritual ini belum tentu dipahami / dimengerti oleh sebagian umat yang sering mengikut misa sekalipun.
Altar kayu ukir yang indah itu hanyalah salah satu karya pastor arsitek kita Rm Rochadi Widagdo. Banyak karya yang aneh/unik (out of the box) lainnya di bisa ditulis.
Kelak – saatnya berbunya tiba, salib-salib anggrek dan wijaya kusuma di dinding itu pasti akan menghadirkan keindahan pula.
Ada lagi tanaman yang aneh ditempatkan di samping Kapel yaitu pot tanaman air yang diisi enceng gondok. Sesuai namanya, tanaman yg sering bikin gondok/kesel Si Enceng / petugas kebersihan itu ditanam/dicintai oleh umat RK Sanjaya. Di pot itu enceng tak akan tumbuh liar seperti di kolam atau danau, tapi memberikan kesegaran suasana hijau, nyaman dan indah dengan bunyanya di dalam pot.
Di depan gereja, persisnya di samping tanjakan menuju depan gereja anak domba ( GAD) umat RK Sanjaya menanam pohon kamboja Jepang warna merah. Tanaman berbunga merah itu itu rajin berbunga dan tahan terhadap terpaan sinar matahari.
Aktivitas umat Sabtu lalu hanyalah langkah kecil sebagai ajakan awal agar umat Paroki secara keseluruhan mau peduli untuk mencintai dan merawat gereja yg telah dibangun.
Mereka mau bersyukur dengan para pendahulu dan benefaktor serta perancang pembangunan yang telah menghadirkan bangunan gereja yang megah dan indah.
Kini, tugas merawat gedung gereja dan lingkungannya tak kalah penting dan sulit. Butuh komitmen dan partisipasi total para umat.
RK Sanjaya hanyalah salah satu dari 34 Lingkungan yg kini ada dan berkembang di Paroki Cilangkap. Mereka mengajak Lingkungan lainnya untuk bersama mencintai gereja/fisik dan Gereja-Nya/umat-Nya dengan lebih mencintai lingkungan hidup dan lingkungan sosialnya. Amin * jbb