Misa Keluarga Kudus Paroki Santo Paulus Miki di Lapangan Perhutani Salatiga, Jawa Tengah
Tuhan pernah berkata kepada Abraham bahwa akan ada dua generasi yang dilahirkan dari keturunannya, yaitu generasi bintang dan generasi pasir. Seperti tertulis dalam Kitab Kejadian 22:17 “maka aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang dilangit dan seperti pasir ditepi laut, keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.”
Bintang dan pasir sama banyaknya, tidak dapat dihitung. Tapi mereka sangat berbeda, pasir ada dibawah sedang bintang berada diatas, pasir berwarna kusam sedangkan bintang mengeluarkan cahaya cemerlang. Singkat kata secara kualitas pasir dan bintang sangatlah berbeda. Bagaimana cara kita sebagai anak-anak yang takut akan Tuhan bisa menjadi generasi bintang ?
Fil 2:12-15; 12. Hai saudara-saudaraku kekasih, kamu senantiasa taat, karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13. Karena Allah lah yang mengerjakan didalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya, 14. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 15. Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela ditengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya diantara mereka, seperti bintang-bintang didunia.
Dari ayat-ayat diatas kita bisa belajar bagaimana menjadikan diri kita sebagai generasi bintang, dengan cara :
Taat senantiasa sekalipun tanpa diawasi, Fil 2:12
Ketaatan adalah tanda awal dari rasa hormat kita, ketaatan berbeda dengan potensi. Potensi adalah bawaan sejak kita lahir, tetapi ketaatan harus diupayakan. Ketaatan membutuhkan upaya yang sangat keras, bahkan orang paling suci dan yang hidup di taman firdaus sekalipun, yaitu Adam dan Hawa bisa gagal untuk taat. Samson orang terkuat jatuh dalam dosa ketidak taatan. Salomo orang terkaya dan paling berkhidmat jatuh dalam dosa karena tidak taat. Dan orang yang paling rohani seperti Daud, karena tidak taat juga jatuh dalam dosa. Tidak ada seorangpun yang kebal dosa. Salah satu cara untuk tetap taat dan tetap menang atas dosa adalah hidup takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah melakukan hal yang benar tanpa diawasi. Apa yang kita kerjakan saat terpisah dari keluarga di luar kota ? Saat browsing internet ? Generasi bintang adalah generasi yang melakukan hal yang benar tanpa diawasi. Perbuatan kita menentukan masa depan depan kita sendiri.
Tidak suka menunda pekerjaan dan sanggup menyelesaikan pekerjaan dengan sangat memuaskan, Fil 2:13
Allah menciptakan segala sesuatu dengan baik, bahkan pada saat selesai menciptakan manusia Tuhan menyatakan bahwa ciptaanNya itu “sungguh amat baik”. Sebagai anak-anak Allah, kita juga harus melakukan yang terbaik. Rajinlah bekerja, sebab Tuhan tidak punya kewajiban untuk memberkati pemalas. Janganlah menunda segala sesuatu. Menunda belajar akan menyebabkan kebodohan, menunda pekerjaan akan menyebabkan kemiskinan, menunda waktu akan terlambat, menunda melakukan kehendak Allah akan menyesal seumur hidup.
Tahan Banting, Fil 2:14
Generasi bintang bukan generasi yang suka mengeluh, menggerutu, marah-marah atau mudah tersinggung. Tekanan dan masalah baginya akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Belajar dari filosofi bola, semakin dibanting semakin melambung. Semakin hidupnya dibanting, ia tidak akan mengeluh ataupun menyerah, tetapi sebaliknya akan semakin melambung.
Generasi yang peduli kepada orang lain, Fil 2:15
Generasi bintang bukan generasi yang egois atau serakah, mereka peduli dengan orang lain dan peka akan kebutuhan orang lain. Tuhan mau kita bercahaya untuk meluruskan mereka yang bengkok hati. Orang lain yang dimaksudkan bukan hanya saudara-saudara atau teman baik kita saja, terlebih hidup kita berguna bagi orang-orang yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan.
“Kita semua dipanggil sebagai anak-anak Tuhan, untuk memberitakan perbuatan besar Tuhan kita. Hanya generasi bintanglah yang sanggup memenuhi tugas mulia ini. Jadilah generasi Bintang.”