GEREJA ANAK DOMBA SEMARAK DENGAN TARI DAYAK DAN PAPUA

Gereja Anak Domba, Paroki St Yohanes Maria Vianey, Cipayung, Jakarta Timur, diberkati oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo, pada 30 Juli 2017.

Paroki Vianney ini dibentuk mulai tahun 1998. Setelah 14 tahun memanfaatkan aula persekolahan Budi Murni, sebagai tempat ibadah, akhirnya cita-cita memiliki gereja sendiri pun tercapai. Gereja pun mulai dibangun pada 12 Desember 2012, diprakarsai oleh Pastor Paroki saat itu, Romo Anto (alm) dan Romo Hadi Suryono.

Pada Februari 2015, Romo T.A.M. Rochadi Widagdo mulai bertugas di Paroki Vianney. Beliau kemudian menuntaskan pembangunan gereja hingga  berdiri megah, kaya dengan ornamen yang indah dan penuh dengan simbol nan bermakna. Mulai dari ornamen Anak Domba Allah di atas kubah gereja, lalu turun ke Corpus Christi, tabernakel, dan altar hingga tembus ke bawah, tempat kapel Kapal Petrus di lantai dasar, lengkap dengan taabernakel Maria.

Corpus Christi, patung tubuh Yesus, dibuat tanpa kayu salib. “Maknanya, agar umat senantiasa ingat bahwa salib Uesus itu, saat ini ada di pundak masing-masing dari kita yang mengimani dan mengikuti Yesus,” ujar Romo Rohadi.

Pemberkatan Gereja Anak Domba diwarnai dengan upacara bernuansa khas Indonesia. Dibuka dengan penari Dayak, dan ditutup dengan penari Papua.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.