Dua Lilin Adven Sudah Menyala

Empat lilin tampak syahdu di pojok rumah asri pasangan muda Evan dan Lona, menyambut warga lingkungan R K Sanjaya, Paroki St Yohanes Maria Vianney, Jakarta Timur, yang Jumat 8/12 malam itu bersatu dalam doa, menyambut masa Adven ke-2.

Empat lilin mewakili empat minggu Adven. Setiap minggu melambangkan seribu tahun, dan membutuhkan 4.000 tahun lamanya, dari masa Adam dan Hawa, hingga kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.Tiga batang lilin ungu, dan satu lilin merah muda. Lilin-lilin ungu , melambangkan doa, tobat, pengorbanan dan karya amal selama masa Adven.

Cahaya lilin melambangkan Kristus, sebagai terang dunia. Juga simbol harapan pada kedatangan Yesus Kristus ke dunia, sekaligus bersiap-siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali, untuk menghakimi orang hidup dan yang mati.

Adven 1 : Cinta Tanah Air

Untuk Masa Adven 2017 ini, Komisi Kerasulan Keluarga, Keuskupan Agung Jakarta, memberi tema Bulan Keluarga. Untuk Adven 1, bertema Cinta Tanah Air.

“Karena Adven 1 jatuh pada hari Minggu 3 Desember, maka digabung dengan Adven 2, “ ujar ketua lingkungan RK Sanjaya, Romartha Naibaho Gurning.

Ia didampingi prodiakon Adi, memimpin acara di malam itu.

Umat yang rata-rata membawa anak-anak mereka, semangat bersama-sama menyanyikan lagu pembuka Dari Sabang Sampai Merauke,

“Sebagai umat beriman di Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), kita selalu berusaha menciptakan situasi yang damai dan penuh toleransi. Dimulai dari keluarga, kita perlu mengembangkan keutamaan berbangsa dengan mengembangkan cinta Tanah Air dan berterima kasih kepada Tuhan, atas dasar negara, Pancasila, yang kita miliki, “ujar pak Adi, menjelaskan tema Adven 1.

Tak hanya khusuk dalam doa, peringatan masa Adven ini juga menampilkan permainan yang melibatkan seluruh anggota keluarga yang hadir. Permainan yang intinya,” Semoga melalui masa Adven ini, umat semakin memahami arti hidup bersama, melalui kebiasaan, dan budaya kebajikan di rumah. Menjadi pribadi yang terberkati, anggota keluarga yang adil, warga negara yang baik, dan menjadi sesama yang menampilkan kebaikan Tuhan.”

Adven 2 : Menjadi Manusia dari Rumah

“Allah menciptakan segalanya, baik adanya. Perilaku yang baik dan buruk, dimulai dari rumah. Kita lahir, belajar pertama kali dan tumbuh dalam keluarga. Maka baik dan buruknya seseorang dimulai dari rumah,” ujar Pak Adi.

Melalui interaksi dalam keluarga, citra Allah yang kita miliki, dapat berkembang baik, jika kita saling mengingatkan, mendidik, memberi pengertian, menghormati dan saling meneguhkan.

Salah satu contoh interaksi dalam keluarga itu, ditampakkan dalam aktivitas menghias Pohon Natal.

Anak-anak, saling mendukung, menyemangati satu sama lain, bersama-sama menghias Pohon Natal.

Sharing tentang bagaimana anggota keluarga membiasakan diri mengucapkan 3 kata, yakni “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih” kepada anggota keluarga, dan lingkungan , menjadi penutup Adven 2 malam itu. Sampai jumpa di Adven 3.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.