Bangsa Dayak Perantau Jakarta, baru saja kehilangan salah satu putra terbaiknya. Rahitinus Ambun, menutup mata untuk selamanya pada Minggu 7 Juli 2019.
Bung Tinus, demikian ia biasa disapa di antara rekan-rekannya di organisasi Forum Dayak Kalbar Jakarta (FDKJ) dan Keluarga Katolik Kalimantan Barat di Jakarta (K3BJ). Rahitinus sebagai Bendahara di K3BJ, dan Koordinator Wilayah Bekasi di FDKJ.
Para sahabatnya di dua organisasi yang banyak melibatkan Dayak perantau di Jakarta ini, terkesiap kaget ketika mendapat berita Bung Tinus sudah dipanggil ke rumah Bapa di Surga. Bagaimana tidak, Rahitinus dikenal dengan gaya ceria dan murah tawa. Ia juga sosok yang ‘ringan tangan’ dalam berorganisasi. Sikap sosialnya begitu tinggi.
“Mohon doanya saudara-saudaraku, Tinus sekarang dirawat di ruang ICU RS Mas Mitra, Pondok Gede, karena sesak nafas dan darah rendah,” demikian Atasius Hengky, Abang kandung Rahitinus, mengirim pesan di WAG Arisan FDKJ Jakarta Timur, Minggu dinihari itu.

Minggu pagi harinya, Rahitinus kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Dokter Adam Talib di Cibitung. Namun upaya tim medis berakhir ketika Minggu tengah hari, Bung Tinus menghebuskan nafasnya yang terakhir. Semua terperangah membaca kabar ini.
“Tanganku sampai gemetar dengar kabar ini. Berarti kemarin saat arisan di rumahku, terakhir kamibertemu dan bercanda dengan beliau. RIP Bang Tinus yang baik hati,” tulis Dariyana Hamokwarung, salah satu sahabat Tinus.
“Bang Tinus hatinya sangat mulia, ia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk organisasi ataupun anggota. Tidak pernah perhitungan memberikan bantuan materi maupun moril pada semua orang yang mengenal dia. Damai di Surga boh Bang,” ucap Lala.
Jenazah almarhum kemudian dibawa ke Rumah Duka Rafael di RS St Carolus, Jakarta Pusat. Untuk kemudian dikebumikan di Pemakaman Jati Sari, Jati Asih, Bekasi, pada Rabu 10 Juli 2019.
“Selamat jalan saudaraku Tinus Ambun, orang yang baik dan enerjik. Tidak kenal menyerah, baik dalam pekerjaan maupun dalam organisasi. Selalu membantu sesama dalam kegiatan apapun. Dana dan daya telah engkau berikan untuk memuliakan namamu. Semoga engkau tenang bersama Bapak di Sorga,” tulis Julius.
Rahit Tinus wafat di usia 5 tahun 6 bulan. Meninggalkan istri terkasihnya, Maliana Nainggolan dan 4 putra gantengnya, Aprian, Albert, Pino dan Elok.
Tinus sendiri bungsu dari 6 buah hati Alm Ambun dan Base di Ngabang, kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Tinus merantau ke Jakarta pada tahun 1992. Mengikuti Abangnya, Atasius yang telah lebih dulu ke Jakarta pada tahun 1980. Rest In Peace Rahit Tinus Ambun.