Serba Serbi Imlek

Bersih-bersih rumah dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat, berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan. Tradisi bersih-bersih rumah ini biasanya dilakukan satu hari menjelang Imlek, karena dipercaya jika membersihkan rumah pada saat Imlek akan membuang keberuntungan di tahun tersebut.

Bersih-bersih rumah

Warna merah merupakan salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek yang digunakan masyarakat di segala tempat. Merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera dan membawa keberuntungan.

Menurut sejarahnya, warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau tahun baru Imlek.

Nian sendiri diyakini datang untuk mengganggu manusia terutama pada anak-anak kecil. Itulah sebabnya masyarakat Tionghoa menghiasi rumah, menggunakan pakaian, dan aksesoris berwarna merah pada saat Imlek.

Angpau adalah budaya masyarakat Tionghoa, dalam bahasa Hokkien mempunyai arti bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah saat menyambut Tahun Baru Imlek atau perayaan-perayaan lainnya.

Terima Angpau

Angpau biasanya muncul saat ada pertemuan keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, menghuni rumah baru, memberi bonus kepada pemain liong, barongsai dan sebagainya.

Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan.

Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.

Para pemberi angpau biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, sementara penerimanya adalah orang tuanya, saudara yang belum menikah dan anak kecil.

Bunga Mei Hwa merupakan salah satu hiasan saat Imlek yang tidak pernah ketinggalan, bunga ini selalu dibeli warga karena sebagian besar masyarakat Tinghoa percaya bahwa bunga ini merupakan bunga yang membawa keberuntungaan bagi pemiliknya.

Bunga Mei Hwa dan Angpau

Masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat yang merayakan Imlek selalu menyiapkan bunga Mei Hwa dirumahnya, selain jeruk bali yang juga merupakan tanda keberuntungan.

Bunga yang memiliki warna yang indah ini tumbuh di Tiongkok, dan  bunganya selalu mekar saat musim dingin tiba.

Biasanya pemilik rumah menggantungkan angpau di hiasan pohon bunga ini, selanjutnya kepada tamu atau keluarga yang berkunjung akan ditawarkan untuk mengambil salah satu angpau.

Hari raya apapun serasa kurang lengkap jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Sama seperti halnya saat perayaan Imlek, hidangan khas seperti kue keranjang dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada saat Imlek.

Kue keranjang

Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan dari 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.

Hidangan saat Imlek

Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri, misalnya ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie yang melambangkan panjang umur yang cara menyantapnya tidak boleh dipotong, atau kue lapis legit yang mempunyai arti rejeki yang datang akan berlapis-lapis.

Petasan dan kembang api merupakan hal yang identik dengan sebuah perayaan besar terutama pada saat tahun baru, hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek.

Pesta kembang api saat Imlek

Selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali ini, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, membakar petasan dan kembang api saat perayaan Imlek wajib dilakukan untuk mengusir sifat dan nasib buruk di tahun sebelumnya dan mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.

Replika Liong atau Naga

Replika Barongsai atau Singa

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, Liong atau naga dan Barongsai atau singa merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tidak mengherankan pertunjukan ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek.

Leave a Reply

Your email address will not be published.