Diperlukan pemimpin atau presiden yang berani mengambil langkah revolusioner untuk memindahkan ibukota negara ke Kalimantan. Karena wacana pemindahan ibukota negara sudah diusulkan oleh presiden pertama RI, Ir Soekarno, yang kemudian menjadi wacana ke wacana.
Isu pemindahan ibukota negara ke Kalimantan, memang banyak ditentang oleh pihak-pihak / kartel-kartel yang selama ini berkolaborasi dengan rezim Orba (Orde Baru Presdien Soeharto) dengan presiden-presiden sebelumnya, agar bisa dengan bebas tetap menguasai lahan dan sumber daya alam Kalimantan yang begitu kaya dan menggiurkan.
Untuk pemindahan ibukota negara kita ini,bangsa Dayak harus optimis menatap ke masa depan. Harus siap dengan dampak positifnya, supaya bangsa Dayak tidak hanya menjadi penonton. Harus antisipatif terhadap dampak negatifnya, agar bangsa Dayak tidak terseret arus dan tenggelam.
Masyarakat Dayak di perbatasan Kalimanta Barat – Serawak, mendukung penuh rencana Ibukota di Kalimantan. Agar putra-putri Dayak tidak terlalu jauh berjuang merebut peran dan peluang, serta menempuh pendidikan di Ibukota negara.
Namun, itu semua tergantung kembali kepada Bangsa Dayak, mau tidak bersatu dalam menghadapi pembangunan yang akan menjadi pesat dengan pemindahan ibukota negara ke Kalimantan.
Ayo saudara-saudaraku Bangsa Dayak yang sedarah dan serumpun.
Kita tidak mungkin membendung kemajuan zaman. Tapi kita harus menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Apapun dan siapapun yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, akan punah.
Contoh konkritnya, telepon engkol hilang dengan munculnya telepon otomat, kemudian berganti dengan telepon digital. Selanjutnya telepon rumah/ cable optik mulai diganti perannya dengan telepon satelit/telepon genggam atau handphone/HP.Lalu transportasi konvensional mulai tergeser oleh transportasi Daring. Itulah kemajuan zaman yang tidak mungkin terbendung.
Salam Dayak Satu Darah • Christo S. Lomon
Persaudaraan Dayak Serumpun
* Christo S Lomon, Dayak Bidayuh, Balaikarangan, CDOB Kab. Sekayam Raya, perbatasan Kalimantan Barat – Serawak.