Betang Kopar, Rumah Adat Dayak Dosatn

Rumah Betang Kopar

Suku Dayak Dosatn merupakan salah satu masyarakat di sub suku Dayak yang ada di Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, mereka bermukim sekitar 30 kilometer dari ibukota kecamatan. Wilayah penyebaran Dayak Dosatn ini meliputi Kampung Kopar, Nsoyong, Mperiuk, Sepaya, Go’ Nala dan Go’ Tanjung.

Mata pencaharian masyarakat Dayak Dosatn adalah berladang menanam padi dan bekerja di kebun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka sangat bergantung pada hutan. Hutan merupakan sumber utama dari kehidupan mereka.

Bagi masyarakat Dayak Dosatn, hutan harus dijaga. Karena hutan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan alam semesta lainnya. Hutan memiliki roh-roh atau nyawa yang sangat mereka segani. Itulah sebabnya mereka sangat memperlakukan hutan dan alam dengan baik, mereka takut roh-roh tersebut akan marah apabila mereka bertindak sembarangan.

Masyarakat Dayak Dosatn masih mempercayai adanya roh-roh atau makhluk halus, kepercayaan yang di pengaruh dari para leluhur mereka. Kepercayaan terhadap roh dan makhluk halus tersebut senantiasa mempengaruhi mereka dalam menjalankan aktivitas hidup sehari-hari, terlebih dalam menjalankan aktivitas berladang. Walau demikian, dalam iman kepercayaan mereka mengenal adanya satu Tuhan yang menciptakan alam semesta ini yang mereka sebut dengan Penompa.

Seperti sub-sub suku Dayak lainnya yang ada di Kalimantan Barat, masyarakat Dayak Dosatn juga memiliki rumah adat peninggalan sejarah leluhur sebagai tempat tinggal mereka dimasa lalu.

Rumah Betang Kopar

Bagian dalam Rumah Betang Kopar

Di Kampung Kopar, berdiri sebuah rumah adat yang dibangun oleh masyarakat setempat. Rumah Betang Kopar, demikian nama rumah adat ini dikenal.

Awal mula berdirinya rumah betang di kampung kopar ini memiliki 21 ruangan, namun sebuah kebakaran yang melanda yang menyebabkan beberapa bagian belakang rumah harus dipotong. Sekarang rumah betang tersebut hanya tmenyisakan 17 ruangan.

Ruangan-ruangan inilah yang dahulunya menjadi tempat tinggal puluhan keluarga di kampung kopar. Didepan setiap ruangan, tersedia sebuah balai yang biasa digunakan setiap keluarga untuk berkumpul bersama atau berinteraksi dengan keluarga lainnya.

Rumah Betang  Kampung Kopar saat ini sudah tidak lagi dihuni masyarakat, namun masih dalam kondisi terawat, ramai dikunjungi saat gawai panen padi kampung yang dilaksanakan setiap tahunnya dan digunakan untuk keperluan acara-acara adat yang dilangsungkan oleh masyarakat Dayak Dosatn.

Leave a Reply

Your email address will not be published.