Oleh : Lumbis/ Christina LomonLyons
Lumbis bukan saja nama satu daerah di Kalimantan Utara, tetapi juga nama seorang pemuda Dayak yang memiliki pergaulan luas hingga mancanegara, berpikiran maju dan memiliki konsep-konsep inovatif untuk masa depan Pemuda Dayak di Borneo.

Tak heran jika Lumbis,S.Sos dipercaya oleh tokoh-tokoh senior pemikir Dayak Borneo, sebagai salah satu pembicara/narasumber pada pertemuan Borneo Dayak Forum International (BDF International), di Likas Squere Kota Kinabalu Sabah Malaysia dengan tema Multi Stakeholder Consultation on CSO Development.
Dalam pertemuan tersebut,hadir berbagai utusan dari wilayah di Borneo, baik dari Kalimantan, Sabah, Sarawak dan Brunei Darusalam.
Dari Kalimantan Barat,hadir Agustinus Clarus,Sekretaris Jenderal Borneo Dayak Forum International (Setia Usaha Agung) yang juga merupakan mantan anggota DPR RI. Juga Presiden Borneo Dayak Forum International, Dr. Jeffry G. Ketingan dari Sabah, Mr. Peter Jhon Jaban memimpin rombongan Sarawak dan Brunei Darusalam, Mr. Bill Jugah Peminan Organisasi pergerakan pemuda Sarawak yang mereka sebut Dayak Right Action Force (DRAF).
Hadir pula para fungsionaris Kadazandusun Cultural Association (KDCA) Sabah, United Borneo Forum (Sabah-Malaysia), fungsionaris Momogun yang merupakan perhimpunan suku Dayak rumpun Rungus di sebelah timur Sabah, serta hadir juga beberapa pemuda Dayak yang berkiprah di tataran Internasional yang tergabung dalam Regional Coordinating Committee Asia and Pasific Mr. Atama Katama.
Presiden BDF Internasional adalah DR.YB.Datuk Jeffrey Kitingan, seorang lulusan terbaik Universitas Harvard USA.
Dalam pertemuan tersebut, Mantan Ketua Dewan Adat Dayak Agabag ini, menyampaikan beberapa hal menarik, di antaranya BDF International sebagai “Long House ( Rumah Panjang Dayak), ke depan harus juga menginisiasi pertemuan antar pemuda Dayak di Borneo (Indonesia, Sabah, Sarawak, Brunei Darusalam).