Di Balik Pujian Budaya Unggul Masyarakat Dayak dari Bappenas RI

Masyarakat Dayak disebut memiliki budaya unggul yang ditunjang etos kerja produktif, disiplin, pemberani. Para penjelajah ilmuwan dunia (e.g. Tom Horrison, Victor T King, Charles Brooke, etc) mengabadikan budaya unggul masyarakat Dayak dalam karya-karya mereka.

Budaya unggul masyarakat Dayak ini menjadi potensi sekaligus modal utama Kalimantan bertumbuh kembang menjadi wilayah yang maju, modern dan unggul.

NUSANTARA—The new capital of Indonesia will be located in East Kalimantan

Cendekiawan Dayak memiliki peran penting dalam mengoptimalkan budaya unggul masyarakat untuk kemajuan wilayah Kalimantan.

Demikian disampaikan oleh Ir. Rudy S. Prawiradinata, MCRP, Ph.D ,Eselon 1 Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas RI, saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Interaktif ICDN DKI Jakarta, bersama tokoh masyarakat adat dan cendekiawan Dayak, Sabtu 12 Februari 2022. Dalam dialog dengan topik Peran Masyarakat Adat dan Cendekiawan Dayak untuk mengawal Ibu Kota Nusantara yang dilakukan lewat zoom ini, Rudy mewakili Dr.Ir.Suharso Monoarfa Menteri PPN/Kepala Bappenas RI.

A design illustration of Indonesia’s future presidential palace in East Kalimantan, on jungle-clad Borneo island that will be named “Nusantara”, issued on January 18, 2022. Copyright HANDOUT / NYOMAN NUARTA / AFP

“Master Plan IKN yaitu kerjasama 3 kota (IKN, Balikpapan, Samarinda) sebagai Mesin Penggerak Ekonomi untuk Indonesia masa depan,” ujar Rudy.

Dalam presentasinya, Rudy menyampaikan ada 6 klaster ekonomi dan 2 klaster pendukung dalam Master Plan IKN. Klaster Ekonomi itu ialah :

Industri Teknologi bersih : Greenfield baru untuk mobilitas dan utilitas yang lebih bersih

Farmasi Terintegrasi : Hubungan manufaktur farmasi terbaik untuk produk API generik serta biosimiliar bernilai tinggi.

Industri pertanian berkelanjutan : Industri pertanian nabati dan inovasi pangan untuk masa depan yang berkelanjutan dan resipien.

Ekowisata dan pariwisata kebugaran : ekowisata yang menyeimbangkan nilai ekonomi, lingkungan, dan sosial secara beragam dan inklusif.

Bahan kimia dan produk kimia : pengembangan sektor eksisting yang terintegrasi untuk menyediakan bahan baku industri masa depan.

Energi rendah karbon : transformasi sektor energi konvensional dengan melibatkan teknologi berkelanjutan dan inovasi dekarbonisasi.

Dua klaster pendukung yaitu :

Smart City dan pusat industri 4.0 : Kota yang terhubung untuk layak huni dan siap menghadapi masa depan.

Pendidikan Abad 21 : klster pendidikan berbasis keterampilan abad ke-21 untuk memperkuat sektor pendidikan menuju kesempatan kerja.

Salah satu narasumber dari tokoh Dayak, Drs Cornelis, MH, Anggota DPR RI, menyatakan keputusan Presiden Jokowi menetapkan IKN di Kalimantan adalah sebuah anugerah. Gubernur Kalimantan Barat 2 periode (2009-2019) ini mengatakan saat ini sedang berkembang isu menentang pemindahan IKN dan diharap batal.

Drs. Cornelis, MH

“Tetapi saya mengatakan kepada masyarakat Kalimantan Khususnya orang Dayak, hal ini   adalah anugerah, karena  IKN nantinya bukan hanya terbangun di sekitar atau di satu tempat itu saja. Karena nantinya kita juga akan mendapatkan efek pembangunannya di seluruh Kalimantan ini,” tandas Cornelis optimis.

Drs. Marthin Billa
DR Yossita Wisman MPd with Christina Lomon Lyons

Pada masa kampanyenya untuk menjadi Gubernur Kalimantan Barat dulu, Cornelis pernah mengatakan bahwa sekian lama masyarakat Dayak dipinggirkan. Mereka dikondisikan untuk tetap malas dan bodoh, dengan puji-pujian seperti orang Dayak yang saktilah dan sebagainya. “Kita jangan lagi mau dininabobokkan dengan segala macam pujian. Saya berharap masyarakat Dayak dapat mengejar ketertingalannya dari suku bangsa lainya,” tegasnya.

Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, M.M
Prof.Dr. Adri Patton, M.Si.3

Turut menjadi pembicara dalam dialog ini adalah Prof.DR Adri Patton sebagai pembawa acara, Dr. Drs. Martin Billa, MM (Presiden MADN/ Anggota DPD RI dan Dewan Pembina ICDN), Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, MM (Ketua Umum DPN ICDN) Anggota DPR RI Komisi VII, juga sebagai penyanggah, DR Yossita Wisman MPd, dosen program S2 di Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah.  <<<

Ismail Thomas

Leave a Reply

Your email address will not be published.