Taman Nasional Danau Sentarum merupakan salah satu danau terbesar yang ada di Indonesia, tepatnya berada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berjarak sekitar 780 km dari Kota Pontianak. Ada beberapa rute untuk sampai ke tempat ini, yaitu melalui Pontianak–Semitau – Danau Sentarum atau Pontianak–Putussibau–Lanjak–Danau Sentarum.
Belum seperti Danau Toba di Sumatera Utara, dan Danau Rawa Pening di Jawa Tengah yang nama danaunya sudah terdengar hingga pelosok negeri, akan tetapi Danau Sentarum ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan danau-danau lainnya yang ada di Indonesia.

Selain melimpah akan kekayaan hayati, danau ini juga berfungsi sebagai penyangga air terbesar di wilayah Kalimantan Barat. Di sekeliling danau terdapat banyak desa-desa, masyarakat di sekitar danau membangun rumah dengan tiang-tiang pondasi kayu yang sangat tinggi.
Hal tersebut dikarenakan pada saat musim kemarau, danau ini akan mengalami kekeringan sehingga akan terlihat tanah, tumbuhan dan pohon-pohon besar di dasar permukaan danau, sehingga rumah- rumah penduduk setempat akan terlihat menjulang tinggi.
Saat musim hujan datang, air sangat melimpah di danau ini. Sempat terlintas bahwa danau Sentarum ini kotor dan tidak terpelihara, dikarenakan saat menyusuri menggunakan speedboat banyak terlihat ranting-ranting dedaunan. Akan tetapi menurut keterangan penduduk setempat, yang kami lihat dan lewati adalah ujung dari dahan-dahan pohon besar yang ada di dasar danau.
Memanfaatkan melimpahnya air danau, masyarakat setempat banyak yang memelihara ikan air tawar jenis ikan Toman, Lais dengan membuat keramba (kolam ikan disungai yang terbuat dari jaring).
Di danau ini juga banyak hidup secara liar ikan Siluk (Arwana jenis super) yang juga menjadi salah satu ikon dari Provinsi Kalimantan Barat selain Burung Enggang. Ikan yang hidup sangat banyak di danau ini, merupakan salah satu komoditas sumber pendapatan bagi masyarakat setempat.
Selain menjadi konsumsi sehari-hari sebagai makanan, ikan-ikan tersebut juga bisa diolah menjadi ikan asin, ikan salai, kerupuk kering dan kerupuk basah, untuk kemudian dijual sebagai oleh-oleh makanan khas dari Kabupaten Kapuas Hulu kepada para wisatawan yang datang.
“Datang dan kenalilah kekayaan alam dan budaya yang ada di Kalimantan Barat”.

Subscribe in Youtube: Boy Bidayuh