Ibu Kota Negara (IKN) yang ‘bersih’, menjadi impian masyarakat Indonesia. Bersih kotanya, bersih pemerintahannya, semua hal wajib bersih lahir batin. Dimanakah IKN baru nan bersih itu nanti, Kalimantan Tengah atau Kalimantan Timur ?
Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rabu 26/6/2019 memberikan jawabannya.
“Saat ini ada 33 juta penduduk di Jabodetabekpunjur (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur). Melebihi penduduk Australia, juga penduduk Malaysia. Dan Bekasi itu kota nomor 3 terbanyak penduduknya di Inddonesia. Depok nomor 6. Migrasi semua mengarah ke Jakarta, karena pola pikir jika ingin penghasilan terbaik, karier terbaik semua ke Jakarta,”kata Bambang Brojonegoro, Menteri PPN/Bappennas, dalam acara itu.
Sementara, kini tak hanya kota di pinggir pantai seperti Tegal yang riskan banjir Rob, tetapi juga dialami kot Jakarta. Bahkan utara Jakarta, posisi tanahnya sudah di bawah laut.
“Maka itu IKN harus berada di lokasi yang strategis dari segi geografis, lebih ke tengah Indonesia. Letak tengah Indonesia itu ada di Selat Makassar. Maka pilihan IKN nanti dekat dengan bibir pantai, laut, karena Indonesia negara maritim bukan kontinen,”ujar Brodjonegoro lagi.
Faktor lainnya, penduduk lokal memiliki budaya terbuka terhadap pendatang,
karena akan hadir 180.000-200.000 aparatur sipil negara yang datang. Jika dijumlah dengan keluarga, berarti sekitar 1 juta orang pendatang akan menjadi penduduk baru di Ibukota negara. Siapkah penduduk Kalimantan menerima para pendatang baru ini nanti ?
Selain Bambang Brodjonegoro, pembicara dalam acara ini adalah Jenderal TNI Purn DR Moeldoko, Kelapa Staf Kepresidenan, Connie Rahakunndini Bakrie,Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Pertahanan Nasional, Edy Prasetyono, Dosen Senior FISIP UI, Erna Rustiadi (O4W, LPPM IPB, Alexander Sonny Keraf, Menteri Lingkunga Hidup Kabinet Persatuan Nasional 1999-2001, Mudrajad Kuncoro, Guru besar ekonomi, UGM, Riatu Mariatul , Direktur LPEM FEB UI. Dan Laksmi yang mewakili Siti Nurbaya Bakar Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan, dengan Moderator Retno Pinasti. <<
Read more here: Layak Kah Palangka Raya Menjadi Ibu Kota Negara ?
and here: Pindah Ibu Kota : Ubah Masalah Menjadi Peluang