Menyapa Tjilik Riwut & Tumbang Anoi Kebanggaan Dayak

Bagian 1 : 2 : 3 : 4

Bangga bukan kepalang bisa berkunjung ke Kalimantan Tengah. Karena Bumi Tambun Bungai ini boleh disebut sebagai ikon Bangsa Dayak. Pahlawan Dayak,Tjilik Riwut adalah Putra Dayak Kalteng. Selain itu Kalteng juga memiliki Tumbang Anoi, kawasan bersejarah suku Dayak.

DI bandara Tjilik Riwut, kami dijemput Oskar,rekan di FIDN (Forum Intelektual Dayak Nasional) di Palangka Raya.Rektor Universitas Palangka Raya, sekaligus Ketua DPD FIND Kalteng yang khusus mengutus bung Oskar untuk menemani kami menghadiri Acara Tapak Tilas 125 tahun perdamaian di Tumbang Anoi.

Bung Oskar mengajak serta putranya yang ganteng,  Alexandro  Barrent,19  tahun. Ia sedang gibur dari kuliahnya di Fakultas Hukum di sebuah Universitas di Banjarmasin,Kalimantan Selatan.

Sultan Passer, putra Dayak Passer Kalimantan Timur
Oskar berfoto di samping baliho dari FIDN

“Kita juga akan konvoi dengan rombongan pak Sultan Passer,“ujar Oskar yang siap membawa kami ke Tumbang Anoi dengan mobil jenis mini truk kabin merk Toyota Hiluxnya.

Sultan passer juga salah satu tokoh di FIND. Ia tokoh Dayak Passer,Kalimantan Timur. Minggu 21 JulI itu,Sultan datang bersama Mrs Karlina Damirie, Honorary Consulate of Monaco di Jakarta.

Mrs Karlina Damirie beserta ajudan, saat siap meluncur ke Tumbang Anoi

“Saya tertarik  melihat acara di Tumbang Anoi ini.Karena saya senang memperkenalkan budaya berbagai Suku di Indonesia kepada  dunia luar,khususnya Monaco, “ujar Karlina  yang juga pimpinan di group perusahaan transportasi Blue Bird ini.

Sebelum bergerak ke Tumbang Anoi,kami mampir ke Gallery & Resto Tjilik Riwut di tengah kota Palangka Raya.Kami diterima dengan ramah oleh Ida Riwut, putri ke-4 Tjilik Riwut.

“Sudah 6 tahun gallery Bapak Tjilik Riwut ini kami kelola, “ujar Ida Riiwut.

Mrs Ida Riwut di Galeri Tilik Riwut di Palangka Raya

Kami disuguhi minuman Baram,tuak khas Dayak Kalteng.Sayang kami tak bisa berlama-lama menikmati siang, di galeri yang memamerkan memorabilia Marsekal TNI AU kebanggaan Dayak,  Tjilik Riwut ini.  Pasalnya,ruangan sudah di booking tamu penting yang datang dari provibnsi tetangga, Kalimantan Barat.

“Sebentar lagi akan datang rombongan Bupati Bengkayang,Kalbar, Suryatman Gidot. Mereka mau istirahat ngopi-ngopi di galeri Tjilik Riwut ini,sebelum konvoi keTumbang Anoi juga,“ujar Oskar.

Putra-putra Dayak dari Ketapang, Kalbar istirahat sejenak di galeri Tjilik Riwut

Acara di Tumbang Anoi ini memang menarik perhatian masyarakat Dayak yang datang  dari seluruh pulau Borneo. Tak hanya Kalimantan Indonesia, tapi juga orang Dayak dari Sarawak Malaysia.

Bahkan, rombongan dari Kaltim, Kalsel dan Kalbar, datang ke Tumbang Anoi, dengan kendaraan roda empat, lewat jalur darat,membelah belantara Kalimantan. Walau ada juga yang lewat jalur udara, seperti rombongan Bupati Sanggau Kapuas, Kalbar, Paolus Hadi yang secara kebetulanm kami temui di kabin pesawat Lion Air yang membawa kami dari bandara Soekarno-Hatta ke Palangka Raya.

Dayakdreams.com satu pesawat dengan Bupati Sanggau Paolus Hadi dan Yeremias Kocan, anggota DPRD Kab Sanggau, serta tim dari Kabupaten Sanggau,menuju ke Palangka Raya _ Tumbang Anoi 21/7.

“Rombongan dari Sanggau cukup banyak, sekitar 60 orang, konvoi lewat jalur darat ke Tumbang Anoi ini,”ujar Paolus Hadi, putra Dayak Bidayuh Jangkang, Bupati Sanggau dua periode ini kepada Dayakdreams.com. <<   Bagian 1 : 2 : 3 : 4

Tim FIDN, Thoesang Asang dan Galileo Niel hadir di Tumbang Anoi, kabupaten Gunung Mas, Kalteng,Senin 22/7.

Leave a Reply

Your email address will not be published.