Notes from Central Dayak Land — Bagian 1 : 2 : 3
Berkunjung ke Kalimantan Tengah, adalah menikmati kemurnian tanah Dayak.Jika di Kalimantan Barat, dikenal dengan 3 suku yaitu Dayak – Tionghoa –Melayu, hingga dikenal Batik Tidayu yang digagas oleh Elisabeth Majuyety,saat suaminya Hasan Karman menjabat sebagai Wali Kota Singkawang periode2007 – 2012.
Sementara Kalimantan Selatan kesohor dengan ‘urang Banjar’nya.Dan Kalimantan Timur, adalah kawasan segala suku, bahkan internasional.Hanya kampung-kampung di pedalaman sebagai rumahnya orang Dayak di Kaltim.
“Di Palangka Raya ini, sebenarnya populasi orang Dayak hanya 18 %.Selebihnya pendatang dari suku-suku lainnya di Indonesia. Tapi kami bangga,ornamen-ornamen khas Dayak tetap dijaga dengan baik di Palangka Raya,”ujarSiboth, tokoh Dayak, di Kalteng.
Cagar Budaya Rumah Sandung, tempat penyimpanan kerangka tulang para Damang(tokoh masyarakat), dapat dengan mudah ditemui di Palangka Raya. Seperti dikawasan pelabuhan lama di Jalan Nias, Pahandut. Rumah Sandung berdiri gagahdan terawat bersih di taman tengah kota tua itu.
“Kawasan Pahandut ini adalah kota pertama, sebelum berdirinya PalangkaRaya,” ujar Siboth D Rumbang , pria yang lahir di kawasan Pahandut, kotatua di Palangka Raya ini, tahun 1962 silam.
Siboth dan Oskar Kotah, ASN di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral diPemproh Kalteng, menemani Dayakdreams.com berkeliling kota Palangka Raya.
“Ada sekitar sepuluhan bundaran di kota Palangka Raya ini. Desain kotanyamirip kota Vatikan,”ujar Siboth yang juga adalah bendahara DPD FIDN (ForumIntelektual Dayak Nasional) Kalteng ini.
Bundaran dengan taman-taman asri ini, membuat pemandangan yang menyejukkandi ibu kota bumi Dayak Tengah ini. Cukup memancing mata untuk juga tajammemandang, adalah banyaknya ukiran Naga, hewan ‘mitos’ yang biasanyaidentik dengan negeri China. Patung Naga ini, berdampingan dengan patungburung Enggang, burung yang dikeramatkan orang Dayak di seluruh Borneo.
“Memang ada kemiripan dengan budaya China, karena ada catatan sejarah yangmasih harus ditelusuri kebenarannya, kita Dayak ini berasal dariYunan,”ujar Oskar.
Penulis jadi teringat, saat dibangun patung Naga di gerbang masuk kotaSanggau , Kalimantan Barat, bertahun lalu, ketika Bupatinya berdarahcampuran Dayak – Tionghoa.Tatkala sang Bupati tak lagi terpilihh di periodeberikutnya, patung Naga itu dihancurkan. Sementara di Palangka Raya,patung-patung Naga ini menjadi penghias kota. <<