Amji memulai perantauannya ke luar pulau Kalimantan untuk menjadi Ranger. Sejak itu Nussy tak bertemu Amji. Hingga satu kali mereka bertatap muka, itu pun tak lama.
“Waktu itu saya pas datang mau makan nasi campur di depan bioskop Excelent dekat Pasar Seroja sekarang. Ternyata di sana sudah ada Amji. Kami sempat berpelukan. Dan Amji sempat bilang, mohon maaf ndak bisa main ke rumah karena harus kembali ke Jakarta, sudah ada yang menjemput,”kenang Nussy.
Itulah pertemuan terakhir Jules Nussy dengan sahabat satu kamarnya di rumah kontrakan di Gang 1001, selama hampir 3 tahun.
Tak lama berpisah dengan sahabatnya saat masih Tamtama itu, Nussy kemudian mendengar kabar, Amji gugur di medan tempur dalam Operasi Dwikora di semenanjung Malaya.
“Saat itu, tahun 1965 saya bertugas di bagi Intel/Serse Polda Kalbar,”kenang Nussy.
Dipandangnya foto Amji yang dibawa Dayakdreams. Nussy meraba lembaran foto Amji yang tersenyum itu, diangkatnya foto itu, kemudian diciumya perlahan.
Menghela nafas, Nussy berucap,”Rasanya dia hadir di sekitar kita saat ini”.
Yuliana, putri di sampingnya tampak ikut trenyuh.

Walau kami tidak sempat mengenal Om Amji secara langsung, kemarin waktu Bapak cerita tentang persahabatannya dengan beliau, kami semua adik-beradik ikut terharu. Tak terasa kami menitikkan air mata, saat Bapak ajak berdoa untuk almarhum paman Amji ini,”ungkap Yuli.
Usai bertugas sebagai Kapolsek kecamatan Ketungau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Nussy kembali bertugas di Pontianak. Dalam sebuah pertemuan dengan Anton Soedjarwo yang menjadi Kapolda Kalbar pada 1974-1978, Nussy mendengar Anton bercerita tentang pengalamannya dalam Operasi Trikora bersama Amji Attak.
“Pak Anton berkomentar tentang sosok Amji Attak. Ia bilang, itu Dayak Pontianak hebat. Waktu Trikora, kita kira dia sudah mati, eh tahu-tahu muncul bawa pasukan penduduk asli Irian,” cerita Nussy.

Setelah pensiun, Jules Nussy masih sering bersilaturahmi dengan para mantan anggota Resimen Pelopor. Termasuk dengan Suherman Kayung, pensiunan Dansat Brimob Sei Raya , rekan seperjuangan Amji Attak pada Operasi Trikora di Irian Barat dan Dwikora, di Semenanjung Malaysia.
“Saat kumpul-kumpul dengan pensiunan Brimob, kami sering usul agar dibangun patung Amji Attak di kampung halamannya di Anjongan. Kami juga sudah mengajukannya ketika Pak Anton jadi Komandan Komdak di sini. Tapi sampai sekarang belum terealisasi,”ujar Nussy.
Cita-cita pria yang aktif sebagai jemaat Gereja Siloam, Pontianak ini justru
direalisasikan di Sat Brimob Sumitro, Sei Raya. Patung Amji Attak sudah ada di sana. >>