Amji Atak Series: Episode 9
AKP Anton Soedjarwo diperintahkan untuk memberangkatkan kembali pasukan Detasemen Pelopor Korps Brimob di pangkalan Gorom, pada 7 Agustus 1962. Maka dibawah pimpinan Ajun Inspektur Polisi I Hudaya Sumarya dengan kekuatan 65 orang, termasuk beberapa sukarelawan, Menpor Korps Brimob,berangkat dengan dua buah Speed boat fiberglass, milik dan awaknya dari Angkatan Darat ke Irian Barat.
See all: Amji Atak Episodes
Pasukan dilepas dari Kataloka. Perbekalan yang dibawa berupa sagu untuk persediaan selama dua minggu, dua set alat komunikasi, senjata organik AAR 15, berikut granat ATS.Tepat tengah malam, mendaratlah speed boat saat air surut di Jazirah Oning, Tanjung Fatagar, daerah Rumbati. Setelah air pasang, pasukan yang dipimpin Letnan Soetarto ini bertolak kembali ke pangkalan, dan semua jejak pendaratan terhapus.

Pihak Belanda tidak tahu jika pasukan Menpor telah mendarat di Rumbati. Karena Menpor melakukan operasi senyap, tidak pernah mengirim berita sejak pemberangkatan hingga berhasil mendarat di Rumbati.
Setelah melewati berbagai pertempuran sengit, Hudaya Suarya dengan pasukan Detasemen Pelopornya berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Rumbati pada 17 Agustus 1962, dan menguasai daerah-daerah tersebut.
Hingga Februari 1963, para gerilyawan dikumpulkan menjadi satu di Biak, sebelum penyerahan kekuasaan UNTEA kepada Repubik Indonnesia. Mereka adalah :
- Detasemen I yang mendarat di daerah Merauke, terdiri dari Detasemen Pasukan Khusus, Ii 2 Yon 530 dan Ki 3 PGT, di bawah pimpinan Mayor LB Murdani (RPKAD).
- Detasemen II yang mendarat di Kaimana, terdiri dari Ki Garuda Putih Yon 454, Ki Gagak Yon 454 dan Ii Rajawali Yon 328, dibawah pimpinan Mayor Untung (Yon 454)
- Detasemen III yang mendarat di Fak Fak terdiri dari Pasukan Detasemen Pelopor Korps Brigade Mobil, RPKAD, banteng raiders dan PGGT, di bawah pimpinan Inspektur Polisi Hudaya Sumarya
- Detasemen IV yang mendarat di Sorong terdiri dari pasukan PGT di bawah pimpinan Mayor Suyono
Presiden Ingin Semua Dapat Bintang Sakti
Setelah para gerilyawan berkumpul semua, maka dari Biak dikirim kembali kepada Induk kesatuannya masing-masing di Jawa. Presiden Soekarno memutuskan untuk menganugerahkan Bintang Sakti kepada seluruh pasukan yang bertugas dalam operasi Tipe A (penyusupan) ke Irian Barat tahun 1962 itu.
Ini berarti seluruh anggota detasemen pelopor yang ditugaskan ke Irian, berhak mendapatkan Bintang Sakti. Namun keputusan itu dikoreksi oleh Markas Besar Angkatan Darat dan KOTI(Komando Operasi Tertinggi) yang berbeda pendapat. Bintang Sakti dinyatakan hanya diberikan kepada mereka yang terlibat kontak senjata dengan pasukan Belanda. Sementara mereka yang ditawan atau hilang, atau gagal melakukan konsolidasi dinyatakan tidak berhak mendapatkan Bintang Sakti.

Keputusan itu ditanggapi sebagai hal biasa saja bagi anggota Pelopor. Bagi Amji Attak dan kawan-kawannya, tugas seorang prajurit adalah melaksanakan perintah dari atasan dengan baik. Sebagai gantinya, pemerintah menganugerahkan penghargaann kelas dua, yakni Satya Lencana Wira Dharma kepada mereka.
Penghargaan ini sama dengan penghargaan yang diterima Panglima Komando Trikora Mayor Jenderal TNI Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden ke 2 Republik Indonesia.
Para anggota Pelopor, Brimob dan sukarelawan yang mendapat Bintang Sakti dari Presiden Soekarno adalah :
- Inspektur II Hudaja Sumarja
- Ajun Inspektur II Pranoto
- Brigadir Polisi Djuwahir
- Brigadir Polisi Suparwan
- Brigadir Polisi Harjanto
- Brigadir Polisi Soeripno
- Ajun Brigadir Polisi Soedarman
- Ajun Brigadir Polisi Koenajik
- Ajun Brigadir Polisi Johanes Tahir
- Ajun Brigadir Polisi Jacob Maeloko
- Ajun Brigadir Polisi N Oentong
- Ajun Brigadir Polisi Frans Datuabanua
- Ajun Brigadir Polisi Solikin
- Ajun Brigadir Polisi I Supiarta
- Ajun Brigadir Polisi S Wadjad
- Ajun Brigadir Polisi M Sofjan Lubis
- Ajun Brigadir Polisi Soepeno
- Ajun Brigadir Polisi Ibrahim Kuris
- Ajun Brigadir Polisi M Tahir
- Ajun Brigadir Polisi Kamaruddin
- Ajun Brigadir Polisi K Soedarsono
- Ajun Brigadir Polisi Stevanus Satam
- Ajun Brigadir Polisi M Juning
- Ajun Brigadir Polisi Sarbani
- Ajun Brigadir Polisi Machmud Radjak
- Ajun Brigadir Polisi M Jusuf Dahlan
- Ajun Brigadir polisi Kajung Suherman
- Ajun Brigadir Polisi AA Aidid
- Aju Brigadir Polisi Achmad Chafid
- Ajun Brigadir Polisi AH Nurbuana
- Ajun Brigadir Polisi Djuri
- Ajun Brigadir Polisi Asrokol
- Ajun Brigadir Polisi Kasijo
- Ajun Brigadir Polisi B.O.E Tatuhoy
- Ajun Brigadir Polisi Abdul Aziz
- Ajun Brigadir Polisi Tardjin Sujono
- Ajun Brigadir Polisi Sugiman
- Ajun Brigadir Polisi Djenamin
- Ajun Brigaddir Polisi Slamet Joko Utomo
- Aju Brigadir Polisi S Sjamsuhadi
- Ajun Brigadir Polisi V Sutijo Samiadji
- Ajun Brigadir Polisi S Sugito
- Aju Brigadir Polisi Wage Mudjalal
- Ajun Brigadir Polisi Marjono
- AjunBrigadir Polisi Abdul Tolib
- Akun Brigadir Polisi Noor Sjamsul Komar
- Ajun Brigadir Polisi Sunarjo
- Agen Polisi Klas 1 Gijo
- Agen Polisi Klas 1 Sutikno
- Agen Polisi Klas 1 M Natsir
- Agen Polisi Klas 1 Sudjono
- Agen Polisi Klas 1 Daliman