Studi Lapangan ( Bagian 3 ) di Tanah Lot, Pura Uluwatu, Bedugul, dan Krisna

Oleh : Yesaya Nugraha —

Setelah melewati perjalanan panjang dari Kota Malang menuju Bali, pagi harinya tepat pukul 05.00 Wita kami tiba di Hotel Puri Nusa Indah III Denpasar Bali tempat kami menginap. Setelah mandi, renungan dan makan pagi, kamipun melanjutkan studi lapangan di Tanah Lot.

Pemandangan indah yang menyajikan panorama pantai dengan tebing yang curam, tekstur hasil dari abrasi angin dan ombak pantai selatan. Terdapat satu daratan yang terpisah dengan pantai, diatasnya berdiri dengan kokoh Pura Luhur Tanah Lot. Karena ombak pantai selatan yang sangat besar dan kuat, sebagai pengaman maka dibangunlah tetrapot, yaitu balok beton untuk penyangga dan penahan abrasi. Pada beberapa bagian tebing terdapat gua atau celah batuan yang dihuni beberapa ekor ular yang dapat dilihat. Terdapat juga sumber air tawar yang senantiasa keluar dari bawah bangunan Pura LuhurTanah Lot, air tersebut oleh masyarakat setempat diyakini sebagai air suci.

“Di kawasan Tanah Lot ini, siswa wajib untuk menceritakan dalam bentuk tulisan tentang sejarah dari tanah lot, juga menjelaskan mengapa pulau yang memiliki pura di diatas batu karang ini terpisah dari daratan Bali,” ujar Widhi Nugraheni, M.Pd, Guru Pembimbing dan Sekretaris panitia studi lapangan.

Siangnya kami diberi waktu istirahat untuk berwisata ke Pura Uluwatu yang terletak di desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Pura ini berdiri kokoh di atas batu karang yang menjorok ketengah lautan dengan ketinggian kira-kira 97 meter membuat pura ini terlhat semakin indah. Tebing berbatu disekeliling pura memberikan pemandangan yang sangat luar biasa dan memanjakan mata kami yang mengunjunginya. Selain itu lautan dibawahnya juga sangat menarik perhatian para peselancar untuk sekadar menikmati deburan ombak di bagian sebelah kanan Pura Uluwatu.

Perjalanan studi lapangan masih dilanjutkan menuju Bedugul, yang merupakan sebuah tempat yang berada di wilayah pegunungan yang terletak di Desa Candikuning, Baturiti, Tabanan sekitar 54 kilometer dari Kota Denpasar. Bedugul Bali merupakan daerah pegunungan dengan  udara yang sejuk dan pemandangan yang indah, ditempat ini terdapat sebuah danau yang letaknya lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, diberi nama Danau Bratang.

“Di Bedugul, siswa diwajibkan untuk menjelaskan secara tertulis tentang asal mula dari danau bratang dan fungsi danau bagi masyarakat sekitarnya,” tambah Widhi Nugraheni menjelaskan.

Dari Bedugul kami melanjutkan perjalanan menuju Pasar Krisna, kawasan pertokoan yang menjual berbagai produk ciri khas Bali yang sangat menarik, berupa beraneka ragam bentuk design baju kaos kartun tentang daerah bali yang diproduksi sendiri, dengan tulisan kata-kata   yang lucu, unik dan tidak terdapat di tempat lain.

 

Selain pakaian, dipasar ini juga tersedia cemilan, ketajinan tangan, tas kreasi, patung-patung seni pahat, pernak-pernik mainan, dan masih banyak produk-produk hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya dari daerah lain di Indonesia.

Sebelum pulang ke penginapan tidak lupa aku membeli oleh-oleh berupa pakaian untuk adikku dan penganan khas Bali untuk kedua orangtuaku dirumah. (Bersambung…)

Leave a Reply

Your email address will not be published.