Oleh : Christo S Lomon —
Entikong, Sekayam, Noyan, Beduai dan Kembayan, adalah lima kecamatan wilayah perbatasan Kalbar yang berbatasan langsung dengan wilayah Sarawak, Malaysia Timur. Lima kecamatan ini telah lama bergabung dan bersama-sama mengusulkan dan memperjuangkan terbentuknya sebuah DOB baru, yaitu Kabupaten/Kota Sekayam Raya, sebagai pemekaran dari Kabupaten Sanggau.
Wacana pemekaran Kabupaten Sanggau menjadi dua kabupaten dengan dibentuknya kabupaten baru, yaitu Kabupaten Sekayam, sebenarnya sudah dimulai sejak 1994, oleh Pemprov Kalbar, dilanjutkan oleh Pemkab Sanggau.
Pada tahun 1997, di bawah kepemimpinan Bupati Sanggau, H. Baisuni ZA, CDOB tersebut diusulkan secara langsung kepada Pemerintah Pusat. Sebagai wujudnya, dibentuklah Kantor Pembantu Bupati Wilayah Sekayam, yang direncanakan sebagai persiapan menjadi sebuah kabuopaten baru, yaitu Kabupaten Sekayam.
Namun, efek krisis ekonomi 1998 yang melanda Indonesia, berujung jatuhnya pemerintahan Orde Baruakibat gerakan reformasi, maka terjadilah perubahan paradigma dan peraturan, yang menghapus adanya struktur pembantu bupati. Termasuklah Pembantu Bupati Wilayah Sekayam. Maka, Kabupaten Sekayam yang tinggal selangkah lagi akan terwujud itu, urung menjadi kenyataan.
Kabupaten Sanggau itu wilayahnya terlalu luas 12.857,70 km2, hampir sama dengan Prov Jabar, ditambah Banten. Luasnya wilayah itu, menyebabkan rentang kendali pengawasan dan pelayanan pemerintah terlalu jauh. Situasi ini membuat Kabupaten Sanggau tidak berdaya untuk dapat membangun wilayah perbatasan secara optimal. Sehingga masih banyak maswyarakat yang tinggal di desa-desa dan dusun-dusun yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia, mengalami keterisoliran di negeri sendiri. Tak heran, warga perbatasan lebih sering berinteraksi dengan masyarakat negeri jiran untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.